Foto diambil tanggal 17 September 2016, nggak nyangka menjadi foto terakhir bersama Almarhum Pak Feri, sosok seorang pimpinan yang benar-benar aku hormati dan aku kagumi. Beliau ialah seorang leader yang sangat mengerti akan kebutuhan dan kesusahan anak buahnya, serta sangat telaten dan care dengan bawahannya. Sekitar final tahun 2011, awal aku bertemu dengan beliau, karna bergabungnya aku dengan ia dalam satu tim kerja. Kaprikornus hampir 5 tahun aku mengenal beliau.. selama mengenal beliau, ia itu sosok yang sangat peduli dengan aku dan teman-temen satu tim.. bahkan ada banyak kebaikan-kebaikan ia yang ga bakal aku lupa. Dan yang sangat membekas, dulu ia kerap kali kadab weekend/libur kerja, ia pagi-pagi kekontrakan aku untuk membawakan sarapan pagi. Dan terkadang jikalau aku di panggil-panggil tidak bangun, ia akan menaruh sarapan tersebut di depan pintu. Dan kadab sudah agak siangan ia akan menelpon saya.
Pak Feri : Udah berdiri di ?
Saya : Udah Pak
Pak Feri : Udah Mandi ?
Saya : Belum pak, gres berdiri pak.. Hehehe..
Pak Feri : Coba kau buka pintu depan, aku taro sarapan buat kau di depan pintu
Setiap mngingat hal tersebut air mata kerap kali menetes. Karena memang ia itu orangnya sangat peduli dengan anak buahnya. Kalau anak buah lagi pada sumpuk dengan kerjaan yang banyak, ia niscaya ngajak kita untuk sekedar makan bareng di luar atau karokean untuk refresing. Terkadang ia menyerupai orang bau tanah sendiri buat aku dan aku pun sangat erat dengan keluarganya terutama kedua anaknya.
Akhir tahun 2015 memaksa aku harus pisah dengan beliau, alasannya ialah aku dipindahkan ke sekretariat kabupaten yang sebelumnya di Dinas Pekerjaan Umum. Semenjak pindah tersebut, aku jadi jarang bertemu dan berkomunikasi dengan beliau. Karena memang ia seorang Kabid (Kepala Bidang) yang memang sibuk dengan kiprah dan tanggung jawabannya. Sehingga aku pun merasa tak lezat jikalau harus sering-sering komunikasi jikalau bukan soal urusan kerja. Sempet kaget kadab mendengar kabar kalau ia sudah 3 ahad masuk rumah sakit alasannya ialah operasi sinusitis. Waktu itu aku belum sanggup untuk menjenguknya entah memang alasannya ialah aku yang kurang mau menyempatkan waktu atau apalah yang hingga dikala ini menjadi penyelasan terbesar aku terhadap beliau. Tak usang dari itu aku menerima kabar kalau ia sudah pulang kerumah, yang menciptakan aku jadi sedikit lega. Namun tak usang kemudian, aku mendengar kabar lagi bahwa ia di rujuk ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Kadab mendengar kabar trsebut aku sebetulnya sudah berencana mau ke Jakarta untuk menjenguk beliau, namun 2 hari lalu aku menerima telepon bahwa ia telah tutup usia. Benar-benar tidak menyangka bahwa ia akan begitu cepat tutup usia. Sebab menyerupai yang terlihat pada foto diatas, Pak Feri (Pakai Jas Hitam) terlihat sangat sehat dan tak terlihat sedang bermasalah dengan kesehatan, foto di ambil bulan september, ia masuk rumah sakit bulan oktober, dan ia tutup usia bulan November.
Semoga Allah mengampuni segala dosa-dosanya, mendapatkan tiruana amal perbuatannya, menjauhkannya dari siksa kubur dan siksa api neraka dan mengantinya dengan daerah terbaik di surga-Nya. Amin
Advertisement